\
Sejak abad ke-19, usaha-usaha berbagai kelompok untuk bersikap kritis terhadap pemerintah sebenarnya telah berlangsung meskipun selalu dapat diberangus oleh rezim. Namun demikian, kondisi itu sebenarnya di masyarakat Rusia telah mendorong munculnya kelompok-kelompok kritis khususnya dari kalangan borjuis yang bersikap antipati terhadap pemerintah. Mereka kemudian mendirikan perkumpulan-perkumpulan tidak resmi dalam kehidupan masyarakat. Objek dalam perkumpulan-perkumpulan sosial itu adalah membicarakan atau memperdebatkan kebijakan pemerintah. Di samping itu, yang lebih penting dari aktivitas tersebut adalah lahirnya konsep-konsep pemikiran baru tentang negara dan sistem sosial yang kemudian dijadikan landasan untuk melakukan pembaruan politik dan kehidupan sosialKelompok-kelompok itu kemudian menjadi agiator politik dalam konteks menghantam "the old regime". Pergeseran fungsi dan perkumpulan-perkumpulan yang tadinya hanya bersifat diskusi, berubah menjadi wadah dan wahana perjuangan untuk menjatuhkan the hold regime. Crane Brinton menyebut perkumpulan-perkumpulan itu sebagai "societes de pensee" yang dalam perkembangannya menjelma menjadi sel-sel Revolusi Rusia. Memang mereka tidak secara eksplisit menyatukan gerak dan langkah karena secara ideologis sangat beragam. Semisal sosialis, liberal, anti Barat, militer dan intelektual progresif. Mereka bersama-sama menjadikan rezim tsar sebagai musuh.
Dengan jatuhnya Rezim Romanov, meletuslah Revolusi Februari 1917 dan dilanjutkan dengan pembentukan Pemerintah Transisi Sementara di bawah komando Alexander Karensky yang merupakan kelompok sosialis-moderat. Kemudian, pemerintah tersebut digulingkan oleh kelompok Revolusi Boshevik yang dikomandoi oleh Vladimir Illyich Lenin yang bersalin sosialis komunis-marxis
Sekian....